Jupiter Planet adalah PLANET TERBESAR di Tata Surya kita. Jupiter memiliki setidaknya 63 satelit dan mereka termasuk: Europa, Io, Callisto, dan Ganymede.
Jupiter dieksplorasi dalam Flybys pada 1970-an oleh NASA dengan pesawat ruang angkasa Pioneer 10 dan 11 ,serta Voyager 1 dan 2, dan saat ini sedang dieksplorasi oleh pesawat ruang angkasa Galileo.
Fakta Tentang Jupiter
* Diameter: 85.788 mil merupakan planet terbesar - lebih dari 12 Bumi bisa berbaris di atasnya
* Suhu: antara -163°C hingga -121°C
* Jarak dari Matahari: Sekitar 466 juta mil
* Atmosfer: Sebagian besar hidrogen dan helium
* Permukaan: Sebuah bola raksasa yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium
* Rotasi sumbu: 9 jam 55 menit (panjang dari satu rotasi)
* Rotasi mengelilingi matahari: 12 tahun
* Medan Magnet: Ya
* Jumlah Satelit: 63 satelit telah diidentifikasi, dan satelit terbesar adalah Ganymede - itu lebih besar dari Merkurius dan Pluto
(www.aerospaceguide.net)
Sabtu, 08 Januari 2011
Mars, The Red Planet
Mars adalah planet keempat dari Matahari. Juga merupakan planet kedua terdekat dengan Bumi dan mungkin akan menjadi planet pertama kali yang dikunjungi oleh manusia. Mars memiliki periode orbit terhadap matahari selama 687 hari dan periode rotasi yang sama dengan 24 jam 37 menit dan 22,6 detik. Oleh karena itu ada 668 hari dalam 1 tahun di Mars. Mars memiliki orbit yang sangat eksentrik yang dapat bervariasi dari 249 juta km sampai 207 juta km. Sebagai hasilnya, di Mars juga mengalami musim.
Bila sangat dekat dengan Bumi - 59 juta km - Mars dapat dilihat dengan sangat rinci bahkan dengan teleskop kecil. Es di kutub terlihat, tutup es selatan dapat panjang sampai ke lintang 50 ° atau menjadi sangat kecil tergantung pada musim. Ada banyak area terang di planet merah ini misalnya 'Hellas' yang berada di cekungan dalam di permukaan planet. Ada juga daerah gelap di permukaan planet misalnya 'Sirtis Mayor' (dalam bentuk 'V' besar) yang pernah dianggap laut, tetapi ketika tekanan atmosfer Mars terlalu rendah untuk air, daerah gelap kemudian dianggap dasar laut tua yang diisi dengan vegetasi. Namun semua ini dibantah setelah NASA pertama kali terbang dengan misi oleh Mariner 4 pada tahun 1965. Dan saat ini, dua rover NASA, Spirit dan Opportunity, sedang berkeliaran di permukaan Mars.
Titik tertinggi di permukaan Mars adalah gunung api besar yang dikenal sebagai 'Olympus Mons'. Menjulang tinggi 24km di atas dataran lahar di sekitarnya dan memiliki basis pengukuran 600km. Mars memiliki suhu permukaan rata-rata sekitar -23°C. Atmosfer yang terdiri dari 95% karbon dioksida, nitrogen 3% dan 1,6% argon. Mars tidak padat atau sama besar dengan Bumi dan memiliki escape velocity 5km/sec, hanya cukup untuk mempertahankan atmosfer Mars yang tipis. Namun, beberapa awan dapat dilihat dan dari waktu ke waktu badai debu sesekali dapat menutupi sepenuhnya permukaan Mars. Badai terjadi ketika kecepatan angin meningkat 50-100 meter per detik sebagai debu dari permukaan Mars yang terangkat sepanjang tanah, bertabrakan dengan partikel debu lainnya dan dapat menimbulkan reaksi bencana besar yang bisa mencakup seluruh dunia Mars. Nama teknis untuk ini adalah 'saltation'.
Mars memiliki dua satelit, Phobos dan Deimos, ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaf Hall. Dua satelit yang berbentuk tidak teratur dan mungkin asteroid yang tertangkap oleh gravitasi Mars. Tidak cukup besar untuk menjadi bulat, dan keduanya memiliki rotasi sinkron memungkinkan mereka untuk selalu tetap konsisten mengitari planet induknya.
Phobos mengorbit pada jarak kurang dari 6000 km dari permukaan Mars dan dengan diameter maksimum 27 km, lebih besar dari Deimos. Phobos jatuh mendekati Mars dengan sangat lambat sekitar 10 km setiap abad, sehingga di perkirakan Phobos akan bertabrakan dengan Mars dalam waktu empat puluh juta tahun lagi. Permukaan Phobos ditutupi dengan kawah (yang terbesar memiliki panjang 10 km yang diberi nama "Stickney" oleh istri Asaf Hall). Phobos memiliki periode orbit 7 jam dan 39 menit. Deimos lebih kecil dari Phobos. Diameter terpanjang adalah 15 km dan orbit 23.400 km dari pusat planet dan, tidak seperti Phobos, memiliki orbit yang stabil.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
(www.astronomytoday.com)
Bumi, Si Planet Biru
Tentang Bumi
Kaya oksigen dan atmosfer sebagai pelindung, temperatur sedang, air yang melimpah, dan komposisi kimia yang bervariasi sangat mendukung adanya kehidupan di Bumi, satu-satunya planet yang dikenal sebagai pelabuhan kehidupan. Planet bumi tersusun atas batuan dan logam, yang digambarkan dalam bentuk batuan elastis (molten) di bawah permukaan bumi. Pesawat luar a ngkasa Apollo 17 mengambil gambar tersebut pada tahun 1972 mencakup Arabian Peninsula, benua Afrika, dan Antarctica (tertutup oleh warna putih di bawah).
Bumi, Planet ke tiga pada system tatasurya, satu-satunya planet yang di dalamnya terdapat kehidupan, dan merupakan “rumah” bagi manusia. Dari angkasa, Bumi diibaratkan sebuah bola besar berwarna biru dengan pusaran awan putih yang membumbung tinggi di atas laut biru. Sekitar 71 persen permukaan bumi tertutup oleh air yang sangat penting bagi kehidupan. Sisanya berupa daratan, sebagian besar dalam bentuk benua yang timbul di atas laut.
Permukaan bumi dikelilingi oleh lapisan gas disebut atmosfer, yang membentang ke atas dari permukaan bumi, dan semakin ke luar angkasa semakin menipis. Di bawah permukaan bumi berupa material batuan yang panas dan dua lapisan inti bumi dengan komposisi besi dan nikel yang bersifat padat dan cair.
Berbeda dengan planet lain, Bumi mempunyai karakteristik unik yang mempunyai persediaan untuk menopang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan planet dengan suhu tinggi seperti Merkurius, planet terdekat dengan matahari, atau planet dengan suhu dingin seperti Mars, Jupiter,Uranus, Neptunus, dan Pluto tidak mempunyai daya dukung kehidupan. Atmosfer Bumi mengandung banyak gas yang terpeangkap oleh panas matahari, menghasilkan iklim sedang yang menyediakan air dalam bentuk cair. Atmosfer juga membantu menangkal radiasi matahari yang dapat mengganggu kesehatan bagi makhluk hidup. Atmosfer Bumi membedakan Bumi dengan planet Venus yang sangat mirip dengan Bumi. Venus mempunyai ukuran dan massa yang sama dengan Bumi dan juga jaraknya tidak jauh dan tidak dekat dari matahari. Tetapi karena Venus mempunyai lebih banyak carbon dioxide yang terperangkap di atmosfer, maka permukaannya sangat panas -462oC- cukup panas untuk melelehkan timah dan terlalu panas untuk kehidupan.
Meskipun Bumi merupakan satu-satunya planet yang didalamnya terdapat kehidupan, para ilmuwan tidak mengesampingkan adanya kemungkinan bahwa ada kehidupan di planet lain atau di satelitnya, atau mungkin ada kehidupan dalam bentuk primitive. Mars, misalnya, mempunyai kenampakan menyerupai saluran sungai, yang mengindikasikan bahwa air pernah mengalir pada permukaan Mars. Demikian juga, kehidupan mungkin ada juga di planet Mars, dan hal ini dapat dibuktikan dengan adabya fossil yang ditemukan. Air tetap ada di Mars, namun dalam bentuk beku di kutub, di lahan beku dan kemungkinan di batuan di bawah permukaan.
Pada akhir tahun 1960-an, orang melihat pertama kalinya bagaimana rupa bumi dilihat dari angkasa. Foto terkenal tersebut diambil gambarnya oleh astronot dari missi Apollo 8 yang mengorbit bulan pada tahun 1968.
Dalam ratusan tahun, manusia hanya bisa memperkirakan tentang Bumi dan planet lain dalam tata surya. Beberapa gagasan-misalnya, Bumi adalah bulat dan mengelilingi matahari-didasarkan pada alasan yang sangat cerdas. Namun, dengan adanya perkembangan peralatan dan metode ilmiah, terutama pada abad 18 dan 19, manusia mulai mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk membuktikan teori mengenai Bumi dan tumpuan dari tata surya. Dengan mempelajari fossil pada lapisan batuan, misalnya, ilmuwan menyadari bahwa Buma lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Dan dengan menggunakan teleskop, ditemukan planet baru seperti Uranus dan Neptunus.
Pada pertengahan abad 20, banyak studi lebih lanjut mengenai Bumi dan sistem tata surya bermunculan disebabkan oleh perkembangan roket yang dapat dikirim ke angkasa. Manusia bisa mempelajari dan menjelajahi Bumi dari anagkasa menggunakan peralatan satelit yang dilengkapi dengan peralatan ilmiah. Astronot medarat di bulan dan mengumpulkan batuan tua yang dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai system tata surya. Selama perkembangan yang luar biasa dalam sejarah kehidupan manusia, manusia juga mengirim pesawat luar angksa tanpa awak pesawat ke planet lain beserta satelitnya. Pesawat luar angkasa telah mengunjungi hamper semua planet dan direncanakan bisa menjangkau planet terjauh yaitu planet Ceres dan Pluto. Ilmu yang mempelajari planet lain beserta satelitnya telah memberikan pandanga baru terhadap Bumi, demikian pula dengan ilmu yang mempelajari matahari dan bintang lainnya telah membantu dalam membentuk teori baru mengenai bagaimana Bumi dan tata surya terbentuk.
Berdasarkan hasil eksplorasi luar angkasa, sekarang kita dapat mengetahui bahwa Bumi merupakan planet dengan struktur geologi teraktif dibandingkang dengan planet lainnya dan bulan pada tata surya. Bumi secara terus-menerus mengalami perubahan. Dalam waktu yang sangat lama, lahan terbentuk dan menghilang, laut terbentuk dan mengalami pembentukan ulang, da benua bergerak, pecah dan menunjam.
Kehidupan sendiri memberikan kontribusi dalam perubahan Bumi, terutama dalam pola hidupmapu merubah atmosfer Bumi. Misalnya, Bumi pada suatu saat memiliki kandunagn Karbondioksida dalam jumlah sama dengan planet Venus, tetapi pada awal pembentukan kehidupan membantu kenaikan karbondioksida lebih dari jutaan tahun. Pembentukan kehidupan tersebut juga menambah kadar oksigen dalam atmosfer Bumi dan memungkinkan binatang berkembang di permukaan.
Berbagai macam ilmu pengetahuan telah menambah pengetahuan kita tentang Bumi, termasuk biogeografi, klimatologi, geologi, hidrologi, meteorology, oseanografi, dan zoogeografi. Secara keseluruhan, bidang-bidang tersebut dikenal sebagai Ilmu Bumi (Earth’s Science). Dengan mempelajari atmosfer bumi, permukaan dan struktur Bumi serta matahari dan tata surya, ilmuwan telah mempelajari bagaimana Bumi terbentuk, bagaimana Bumi mengalami perubahan, dan mengapa Bumi berubah secara terus menerus.
Bumi, Tata Surya, dan Galaksi
Bumi adalah planet ke tiga dari matahari setelah Merkurius dan Venus. Jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari adalah 150 juta kilometer. Bumi dan planet lainnya dalam tata surya beredar mengelilingi matahari disebabkan adanya gaya gravitasi. Kecepatan Bumi mengelilingi matahari sekitar 107.000 km/jam. Semua orbit planet kecuali satu planet mengelilingi matahari pada bidang yang sama. Jika sebuah garis imaginer semakin luas dari pusat matahari menuju wilayah luar dari tata surya, maka jalur orbit planet tersebut akan memotong garis tersebut. Pengecualian yang dimasud tersebut adalah planet Pluto, yang mempunyai orbit unik.
Sistem tata surya terdiri atas Matahari, orbit planet, dan satelit seperti halnya planet kecil, asteroid, komet dan meteor. Planet-planet tersebut antara lain: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Pluto termasuk dalam planet, namun secara resmi dikategorikan dalam planet kecil. Sisem tata surya kemungkinan terbentuk dari sebuah awan yang terdiri atas gas dan debu yang terpisah dari awan yang lebih besar sekitar 4.6 milyartahun yang lalu. Gaya gravitasi menyebabkan awan tadi berputar dan menyusut. Pusat dari awan tadu menjadi padat dan sangat panas membetuk matahari. Material yang berada di luar membentuk piringan yang menggumpal menjadi beberapa bagian yang bertabrakan dan mendingin menjadi planet.
Jalur orbit Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna tetapi kenyataannya berbentuk elips. Misalnya, pada jarak terjauh antara Bumi dan Matahari sekitar 152 juta kilometer; pada jarak terdekat sekitar 147 juta kilometer. Apabila bumi mengelilingi matahari pada orbit lingkaran sempurna, maka jarak Bumi dan Matahari akan tetap sama.
Sistem tata surya adalah bagian dari kalasi Milky Way, kumpulan dari milyaran bintang oleh adanya gaya gravitasi. Galaksi Milky Way berupa piringan bintang yang keluar dari pusat dakan bentuk spiral. Sistem tata surya berada pada bagian spiral tersebut, dikenal dengan lengan Orion, yang diperkirakan jaraknya 2/3 dari pusat galaksi. Di sebagian besar bumi belahan utara, piringan bintang tersebut tampak pada malam musim panas sebagai kumpulan cahaya yang dikenal dengan Milky Way.
Bumi adalah planet terbesar ke lima dalam system tata surya. Diameter Bumi,diukur pada lingkar ekuator adalah 12.756 km. Bentuk Bumi tidak bulat sempurna tetapi di kutub agak datar. Diameter kutub, diukur dari kutub utara ke kutub selatan, lebih kecil daripada diameter di katulistiwa karena di kutub relative datar. Meskipun bumi adalah terluas diantara empat planet lainnya -Merkurius, Venus, Bumi, Mars- yang merupakan Inner Solar System (planet terdekat dengan matahari), ukuran planet-planet tersebut lebih kecil dibandingkan dengan planet raksasa yang berada di Outer Solar System –Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Misalnya, planet terbesar, Jupiter, mempunyai diameter pada ekuatornya 143.000 km, 11 kali lebih besar diameter bumi. Kenampakan atmosfer yang terkenal di planet Jupiter adalah The Great Red Spot, juga memiliki ukuran tiga kali ukura Bumi.
Bumi mempunyai satu satelit alam, yaitu Bulan. Bulan mengelilingi bumi, satu revolusi pada jalur elips menempuh waktu 27 hari 7 jam 43 menit 11.5 detik. Bulan mengelilingi matahari karena adanya gaya gravitasi Bumi. Meskipun demikian, Bulan juga mengeluarkan gaya gravitasi di bumi. Bukti adanya pengaruh gravitasi bulan dapat dilihat pada proses pasang-surut air laut. Teori yang sangat terkenal memperkirakan bahwa memisahkan diri dari bumi 4 milyar tahun yang lalu ketia planet kecil menabrak bumi.
Ketika bumi mengelilingi matahari, bumi berotasi pada porosnya, berupa garis imaginer yang melintas dari kutub utara dan kutub selatan. Periode rotasi penuh membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Periode satu revolusi penuh untuk mengelilingi matahari adalah satu tahun atau 356.2422 hari, atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Bumi juga bergerak bersamaan dengan Galaksi Milky Way mengelilingi pusat Galaksi.
Poros rotasi bumi berada pada kemiringan bumi 23.5o terhadap bidang revolusi bumi megelilingi matahari. Kemiringan pada poros tersebut menimbulkan musim dan mengakibatkan tinggi matahari bertambah pada siang hari dan berkurang pada pergantian musim. Pada belahan bumi utara akan lebih banyak menerima energy matahari ketika belahan bumi utara miring menghadap matahari. Orientasi tersebut mengakibatkan musim panas di belahan bumi utara dan musim dingin untuk belahan bumi selatan. Belahan bumi selatan akan menerima energy maksimum ketika poros bumi berada pada titik balik di belahan bumi selatan. Hal ini mengakibatkan musim panas di belahan bumi selatan dan musim dingin di belahan bumi utara. Musim gugur dan musim semi terjadi antara dua orientasi pros bumi tersebut.
Atmosfer Bumi
Atmosfer adalah sebuah lapisan udara yang terdiri atas berbagai gas yang menjulang ke atas dari permukaan bumi sampai ke eksosfer, yaitu batas terluar dari atmosfer, sekitar 9.600 km di atas permukaan bumi. Mendekati permukaan bumi, atmosfer terdiri atas Nitrogen (78%) dan oksigen (21%). Kemudian 1% gas di atmosfer berupa argon (0.9%), karbon dioksida (0.03%), uap air, hydrogen, mitrous oxide, ozon, metana, carbon monoksida, helium, neon, krypton, dan xenon.
Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri atas lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Troposfer merupakan lapisan atmosfer dimana cuaca terjadi dan mempunyai ketebalan sekitar 16 km dari permukaan bumi di atas muka laut pada daerah ekuator. Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan stratosfer yang memiliki batas atas sekitar 50 km di atas muka laut. Lapisan dari 50 – 90 km dinamakan mesosfer. Pada ketinggian 90 km temperatur mulai naik. Lapisan atmosfer yang dimulai dengan ketinggian 90 km disebut lapisan termosfer karena lapisan ini mempunyai temperatur tinggi sekitar 1200oC. Lapisan di atas lapisan termosfer dinamakan eksosfer. Lapisan termosfer dan eksosfer bertampalan dengan lapisan termosfer lainya dikenal dengan lapisan ionosfer, yaitu suatu lapisan atau beberapa lapisan udara yabf terionisasi yang membentang dari ketinggian 60km sampai 1000 km atau lebih dari permukaan laut.
Tanpa atmosfer, tidak akan ada kehidupan di Bumi. Atmosfer terdiri atas lapisan gas-gas yang mendukung kehidupan dan memberikan perlindungan terhadap radiasi yang membahayakan bagi kesehatan.
Efek Rumah Kaca
Atmosfer bumi dan bagaimana atmosfer berinteraksi dengan laut dan radiasi matahari sangat menentukan cuaca dan iklim di Bumi. Atmosfer mempunyai peranan penting dalam mendukung kehidupan. Hampir semua kehidupan di Bumi membutuhkan oksigen sebagai energy dalam sebuah proses yang dikenal dengan respirasi seluler yang sangat penting bagi kehidupan. Atmosfer juga membantu iklim Bumi dengan mehambat radiasi matahari yang dipancarkan kembali dari permukaan bumi. Uap air, karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida dalam atmosfer dikenal dengan Gas Rumah Kaca. Seperti gelas pada rumah kaca, gas-gas tersebut menjebak sinar infra merah, atau panas, radiasi matahari pada lapisan atmosfer yang lebih rendah, dengan demikian menambah hangat permukaan bumi. Tanpa adanya efek rumah kaca, radiasi panas matahari akan menghilang ke angkasa dan Bumi akan sangat dingin.
Gas lain dalam atmosfer juga sangat penting dalam kehidupan. Gas Ozon dapat ditemukan pada lapisan stratosfer yang berguna untuk menangkal radiasi ultraviolet dari matahari yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Tanpa adanya lapisan ozon, kehidupan tidak akan bertahan. Atmosfer bumi juga sangat penting dalam siklus hidrologi.
Atmosfer dan Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi diartikan sebagai air yang ada di bumi yang dapat didaur ulang secara terus-menerus antara laut, atmosfer dan tanah. Semua air yang ada di bumi telah digunakan dan di daur ulang selama bermilyar-milyar tahun. Sangat sedikit air muncul dan hilang selama ini. Air begerak di permukaan bumi dan berubah menjadi es, cair dan uap air. Siklus hidrologi dimulai ketika matahari memanasi lautan dan menyebabkan evaporasi/penguapan dan masuk dalam atmosfer dalam bentuk uap air. Beberapa uap air jatuh ke bumi dalam bentuk presipitasi yang langsung jatuh ke laut, melengkapi siklus pendek. Beberapa uap air mencapai tanah dalam bentuk salju atau hujan. Salju yang mencair atau hujan akan memasuki sungai atau danau yang berada di daratan. Karena adanya gaya gravitasi, air dalam sungai mengalir sampai ke laut. Salju yang mengalir atau hujan juga masuk ke dalam tanah. Airtanah tersuplai dalam waktu ratusan atau ribuan tahun, namun kadang airtanah akan mencapai ke permukaan sebagai mataair. Salju yang membentuk es glacial atau bagian dari kutub tidak masuk dalam siklus hidrologi selama ratusan tahun akhirnya meleleh karena terkena panas matahari dan berubah menjadi uap air, masuk dalam atmosfer dan jatuh lagi dalam bentuk presipitasi. Semua air yang turun ke daratan akhirnya kembali ke lautan, sehingga melengkapi satu siklur hidrologi.
Presipitasi
Presipitasi terjadi ketika uap air dalam atmosfer terkondensasi menjadi awan dan turun ke Bumi. Presipitasi dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu: hujan, salju, hujan es. Sekitar 300 km3 presipitasi turun setiap hari.
Storage
Air dari presipitasi jatuh ke Bumi dalam bentuk cair dan padat. Sebanyak 1.4 milyar km3 air di bumi, 97% merupakan air asin yang berada di lautan. Air tawar dapat ditemukan di glasier, bongkahan es, danau, dan sungai. Air tawar juga bisa ditemukan sebagai airtanah di dalam tanah dan batuan.
Limpasan
Air yang megalir ke bawah dalam suatu saluran atau dalam sungai disebut Limpasan Permukaan (surface Runoff). Setiap hari sekitar 100 km3 air mengalir ke laut dari seluruh sungai di dunia. Limpasan permukaan tidak tetap, limpasan permukaan akan berkurang selama periode usim kemarau dan meningkat pada musim hujan, badai dan pencairan es. Air mencapai sungai dalam bentuk aliran permukaan bawah tanah dan aliran airtanah. Aliran bawah permukaan tanah terjadi dalam waktu pendek setelah terjadi hujan yang intensif atau pencairan es yang sangat cepat. Hal tersebut dapat meningkatkan tinggi muka air sungai dan bisa menimbulkan bajir. Airtanah mengalir melalui tanah dan batuan. Presipitasi dan lelehan es meresap ke dalam tanah dan terkumpul, dikenal dengan ketersediaan air, dimana tanah jenuh dengan air. Airtanah mengalir dari daerah dengan ketersdiaan air lebih banyak ke daerah dengan ketersediaan air lebih sedikit.
Evaporasi dan Transpirasi
Evaporasi merupakan proses dimana air di laut dan di daratan berubah menjadi uap air dan masuk dalam atmosfer sebagai gas. Evaporasi dari tanaman disebut transpirasi. Evaporasi meningkat seiring dengan meninkatnya suhu udara, intensitas sinar matahari, kecepatan angin, tutupan lahan, dan kelembaban tanah, dan evaporasi akan berkurang seiring dengan kelembaban udara meningkat.
Kondensasi
Uap air akan semakin dingin seiring dengan kenaikan tempat, terkondensasi menjadi butir air membentuk awan. Presipitasi jatuh dari awan dan air kembali ke bumi. Hampir semua air di bumi melalui siklus hidrologi dalam waktu yang tak terhitung. Hanya sedikit air yang terbentuk dan hilang lebih dari milyaran tahun.
(bertayudhiastuti.wordpress.com)
Jumat, 07 Januari 2011
Planet Venus
Planet Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari. Venus terletak antara Bumi dan Merkurius. Kata Venus berasal dari nama Dewi Cinta dan Keindahan pada Zaman Romawi Kuno. Venus ditutupi dengan awan tebal yang membuat efek rumah kaca yang membuatnya sangat panas. Venus tidak memiliki Bulan atau satelit.
Fakta Planet Venus
* Diameter: 12.100 km. 1040 km lebih kecil dengan diameter Bumi.
* Suhu: Antara 900F+/-50F (sekitar 500°C+/-32°C) di permukaan.
* Jarak dari Bumi: Sangat dekat, sekitar 41.840.000 km.
* Atmosfer: Karbon dioksida (95%), nitrogen, asam sulfat, dan elemen lain.
* Permukaan: Berbatu, berdebu, hamparan tanpa air, pegunungan, lembah, dan dataran, dengan 200 mil sungai lava yang mengeras.
* Rotasi sumbu: 243 hari (1 Venusian Day)
* Rotasi mengelilingi matahari: 225 hari
* Medan Magnet: Tidak ada
Venus adalah objek paling terang di langit selain matahari dan bulan. Hal ini juga dikenal sebagai bintang pagi karena pada saat matahari terbit venus muncul disebut bintang timur, dan sore muncul kembali saat matahari terbenam di barat. Hal ini tidak bisa dilihat di tengah malam.
Venusian day adalah 243 hari di bumi dan 1 tahun di venus sama dengan 225 hari. Anehnya, Venus berputar dari timur ke barat (retrograde - berlawanan dengan bumi). Jika Anda berada di Venus, Matahari akan naik di sebelah barat dan terbenam di timur.
Venus dan Bumi berdekatan dalam ruang dan serupa dalam ukuran, ini merupakan alasan kenapa Planet Venus disebut planet kembar Bumi.
(www.aerospaceguide.net)
Fakta Planet Venus
* Diameter: 12.100 km. 1040 km lebih kecil dengan diameter Bumi.
* Suhu: Antara 900F+/-50F (sekitar 500°C+/-32°C) di permukaan.
* Jarak dari Bumi: Sangat dekat, sekitar 41.840.000 km.
* Atmosfer: Karbon dioksida (95%), nitrogen, asam sulfat, dan elemen lain.
* Permukaan: Berbatu, berdebu, hamparan tanpa air, pegunungan, lembah, dan dataran, dengan 200 mil sungai lava yang mengeras.
* Rotasi sumbu: 243 hari (1 Venusian Day)
* Rotasi mengelilingi matahari: 225 hari
* Medan Magnet: Tidak ada
Venus adalah objek paling terang di langit selain matahari dan bulan. Hal ini juga dikenal sebagai bintang pagi karena pada saat matahari terbit venus muncul disebut bintang timur, dan sore muncul kembali saat matahari terbenam di barat. Hal ini tidak bisa dilihat di tengah malam.
Venusian day adalah 243 hari di bumi dan 1 tahun di venus sama dengan 225 hari. Anehnya, Venus berputar dari timur ke barat (retrograde - berlawanan dengan bumi). Jika Anda berada di Venus, Matahari akan naik di sebelah barat dan terbenam di timur.
Venus dan Bumi berdekatan dalam ruang dan serupa dalam ukuran, ini merupakan alasan kenapa Planet Venus disebut planet kembar Bumi.
(www.aerospaceguide.net)
Pengertian Galaksi
Galaxi merupakan kumpulan bintang-bintang yang terdapat di alam semesta. Terdapat banyak bintang, nebula, dan gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap malamnya. Semua objek tersebut berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian bintang nampak padat sehingga ketika langit cerah, bersih dari awan, dan kondisi sekitar yang gelap, kita bisa melihat pita berwarna putih yang memanjang dan melintasi beberapa rasi seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi), Scorpius, Ophiucus, Aquila, Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara di bagian yang lain tampak celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi antar bintang yang tebal. Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya yang seperti itu kemudian menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan Milky Way.
gb.1 Galaksi Bimasakti
Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang dimaksud.
Galaxi terdiri dari bintang-bintang, debu, gas.Ada 3 bentuk utama galaksi yaitu spiral, dan tidak sekata. Ada jutaan bahkan niliyaran galaxi yang ada di alam semesta , diantaranya adalah Galaxi Andromeda, Galaxi Triangulum, dan Galaxi Bima Sakti(Milky Way) yang merupakan rumah bagi bumi kita. Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya, dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.Galaksi spiral ( Bima Sakti) tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).
gb.2 Galaksi Andromeda
Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi.Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).
Dalam Galaxi Bima Sakti, Bumi kita terletak di ujung lengan orion. Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250 km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.
Galaksi kita sebenarnya berada pada sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai 1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan kemudian membentuk galaksi elips. Namun jangan terlalu khawatir karena peristiwa tersebut tidak akan terjadi hingga 2 milyar tahun lagi.
(http://ev2thyna.ngeblogs.com)
gb.1 Galaksi Bimasakti
Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang dimaksud.
Galaxi terdiri dari bintang-bintang, debu, gas.Ada 3 bentuk utama galaksi yaitu spiral, dan tidak sekata. Ada jutaan bahkan niliyaran galaxi yang ada di alam semesta , diantaranya adalah Galaxi Andromeda, Galaxi Triangulum, dan Galaxi Bima Sakti(Milky Way) yang merupakan rumah bagi bumi kita. Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya, dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.Galaksi spiral ( Bima Sakti) tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).
gb.2 Galaksi Andromeda
Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi.Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).
Dalam Galaxi Bima Sakti, Bumi kita terletak di ujung lengan orion. Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250 km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.
Galaksi kita sebenarnya berada pada sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai 1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan kemudian membentuk galaksi elips. Namun jangan terlalu khawatir karena peristiwa tersebut tidak akan terjadi hingga 2 milyar tahun lagi.
(http://ev2thyna.ngeblogs.com)
Pusat Bima Sakti Merupakan Lubang Hitam yang Menganga
Para ilmuwan telah menemukan lubang besar yang menghisap gravitasi pada jantung galaksi kita.Berbagai pengamatan yang mempesonakan, yang akan disiarkan pada akhir bulan ini, menawarkan bukti terbaik hingga sejauh ini bahwa sejumlah lubang hitam berukuran raksasa -- kekuatan paling berpengaruh dan membingungkan di jagad raya, betul-betul ada.
Dengan melacak orbit 28 bintang di dalam Bima Sakti kita selama lebih dari 16 tahun, para ilmuwan di Jerman dapat mengikuti potret paling terinci yang pernah diperoleh atas berbagai monster tak terlihat ini.
Lubang hitam diyakini para ilmuwan merupakan medan gravitasi terkonsentrasi yang begitu kuat, sehingga benda apapun, termasuk cahaya tak dapat lolos dari hisapannya.
Satu-satunya cara untuk merasakan kehadiran mereka adalah dengan mengamati dampak lubang hitam atas benda-benda langit yang berada di dekatnya.
Lubang hitam ini dikenal sebagai bintang Sagitarius A.
"Orbit bintang-bintang di Pusat Galaksi memperlihatkan bahwa konsentrasi massa pusat tersebut besarnya emat juta massa matahari dan itu pastilah lubang hitam, tak pelak lagi," kata Reinhard Genzel dari Institut Fisika Luar Bumi Max Planck dekat Muenchen, Jerman, dalam sebuah pernyataannya.
Satu "massa matahari" setara dengan massa Matahari kita.
Para peneliti juga dapat menghitung dengan ketepatan yang lebih besar jarak antara Bumi dan pusat Galaksi, yakni 27.000 tahun cahaya.
Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, atau sekitar 10 triliun kilometer.
Laboratorium unik
"Pusat Galaksi adalah laboratorium yang unik, temnpat kita dapat mengkaji berbagai proses dasar gravitasi yang kuat, dinamika bintang dan pembentukan bintang," ujar Genzel kepada DPA.
Sagitarius A memberikan kita pandangan yang paling terinci yang pernah kita dapatkan mengenai lubang hitam yang sangat besar karena kedekatannya dengan Bumi, katanya.
Debu antar-bintang yang mengisi blok-blok Galaksi menghalangi pandangan langsung kita atas kawasan pusat Bima Sakti dalam cahaya yang nampak. Jadi para astronom harus menggunakan panjang gelombang infra merah untuk menembus debu tersebut.
Posisi bintang-bintang itu diukur dengan ketepatan enam kali lebih besar ketimbang pengkajian sebelumnya, setara dengan melihat koin dari jarak sekitar 10.000 kilometer.
Berbagai pengamatan dibuat dengan menggunakan kamera SHARP di Teleskop Teknologi Baru milik Observatorium Selatan Eropa (ESO) di Chile dan peralatan pada Teleskop Amat Besar ESO.
(newstribune.ucoz.net)
Dengan melacak orbit 28 bintang di dalam Bima Sakti kita selama lebih dari 16 tahun, para ilmuwan di Jerman dapat mengikuti potret paling terinci yang pernah diperoleh atas berbagai monster tak terlihat ini.
Lubang hitam diyakini para ilmuwan merupakan medan gravitasi terkonsentrasi yang begitu kuat, sehingga benda apapun, termasuk cahaya tak dapat lolos dari hisapannya.
Satu-satunya cara untuk merasakan kehadiran mereka adalah dengan mengamati dampak lubang hitam atas benda-benda langit yang berada di dekatnya.
Lubang hitam ini dikenal sebagai bintang Sagitarius A.
"Orbit bintang-bintang di Pusat Galaksi memperlihatkan bahwa konsentrasi massa pusat tersebut besarnya emat juta massa matahari dan itu pastilah lubang hitam, tak pelak lagi," kata Reinhard Genzel dari Institut Fisika Luar Bumi Max Planck dekat Muenchen, Jerman, dalam sebuah pernyataannya.
Satu "massa matahari" setara dengan massa Matahari kita.
Para peneliti juga dapat menghitung dengan ketepatan yang lebih besar jarak antara Bumi dan pusat Galaksi, yakni 27.000 tahun cahaya.
Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, atau sekitar 10 triliun kilometer.
Laboratorium unik
"Pusat Galaksi adalah laboratorium yang unik, temnpat kita dapat mengkaji berbagai proses dasar gravitasi yang kuat, dinamika bintang dan pembentukan bintang," ujar Genzel kepada DPA.
Sagitarius A memberikan kita pandangan yang paling terinci yang pernah kita dapatkan mengenai lubang hitam yang sangat besar karena kedekatannya dengan Bumi, katanya.
Debu antar-bintang yang mengisi blok-blok Galaksi menghalangi pandangan langsung kita atas kawasan pusat Bima Sakti dalam cahaya yang nampak. Jadi para astronom harus menggunakan panjang gelombang infra merah untuk menembus debu tersebut.
Posisi bintang-bintang itu diukur dengan ketepatan enam kali lebih besar ketimbang pengkajian sebelumnya, setara dengan melihat koin dari jarak sekitar 10.000 kilometer.
Berbagai pengamatan dibuat dengan menggunakan kamera SHARP di Teleskop Teknologi Baru milik Observatorium Selatan Eropa (ESO) di Chile dan peralatan pada Teleskop Amat Besar ESO.
(newstribune.ucoz.net)
Saat Bima Sakti Membekap Teman Mungil
Galaksi Bima Sakti dicurigai suka "menelan" bintang-bintang galaksi tetangganya. Aliran bintang-bintang merupakan jejak-jejak yang ditinggalkan. Menyaksikan langit malam musim kemarau, Anda akan melihat bintang-bintang di seluruh bagian galaksi. Diantara bintang-bintang itu, terlihat lajur putih seperti awan yang membentang dari langit utara ke Iangit selatan. Terdapat daerah gelap seperti bayangan orang berkelahi dengan naga. Bangsa kita menvakini, itulah bavangan Bima yang tengah bergulat melawan naga. Maka, jalur putih itu diberi nama Bima Sakti. Galaksi besar yang terdekat dengan Bima Sakti adalah Andromeda, yang berjarak dua juta tahun cahava. Setahun cahava setara dengan 9,5 trilyun kilometer. Maka, dengan mata telanjang, kita tidak bisa melihat bintang-bintang di Andromeda. Karena itu, pada saat memandang langit, yang terlihat hanvalah bintang-bintang penghuni Bima Sakti. Di langit bagian utara, bintang yang paling terang kedua adalah Arcturus. Bintang ini memiliki gerakan yang berbeda dengan umumnya bintang-bintang di Bima Sakti. Demikian pula komposisi kimianya. Karena itu, Arcturus dicurigai tidak berasal dari Bima Sakti. Dia tamu dari galaksi lain. Para astronom berpikir, bintang ini lahir pada galaksi kecil, yang oleh Bima Sakti ditangkap, dirampas, dan diasimilasi. Diduga, dalam waktu yang lama galaksi "menelan" ratusan galaksi kerdil tetangganya. Galaksi-galaksi itu bercampur dengan Bima Sakti. Tabrakan atau interaksi antargalaksi menghancurkan gas di dua galaksi dan menimbulkan gejolak formasi bintang-bintang penghuninya. Meski kedudukannya terusik, bintang-bintang relatif tidak terpengaruh. Sebab mereka termasuk bagian kecil dari area piring galaksi yang mahaluas. Jarak bintang-bintang yang renggang menjadikan kemungkinan bertabrakan sangatlah kecil. Walaupun demikian, dinamika dan distribusi bintang-bintang pasti akan sangat berubah. Pada 1970-an, astronom mulai mempelajari fenomena tubrukan antargalaksi. Mereka dipandu Arp Atlas of Peculiar Galaxies, katalog kumpulan galaksi aneh karya Halton Christian Arp. Katalog astronom Amerika itu mengoleksi 338 galaksi aneh. Beberapa teori mulai dikaji dengan simulasi komputer untuk memahami dan memprediksi struktur sifat-sifat galaksi aneh itu. Simulasi yang sangat terkenal dilakukan dua bersaudara Alar dan Juri Toomre pada 1972. Simulasi itu menunjukkan perjumpaan antara partikel dan galaksi, di mana arahnya berlawanan dengan putaran cakram galaksi. Skenarionya, sebuah galaksi dengan satu titik pusat massa dikelilingi kumpulan partikel yang bergasing, diganggu kedatangan sebuah benda langit lainnya. Benda asing itu menabrak galaksi. Namun interaksi ringan itu tidak mengubah bentuk cakram galaksi. Galaksi tuan rumah hanya sedikit terganggu, dan bentuknya tetap tegar. Simulasi lainnya menunjukkan perjumpaan searah dengan pusaran cakram galaksi. Galaksi dengan satu titik pusat massa dihampiri partikel-partikel galaksi lain dari satu grup, dengan arah yang seiring, dan terjadi dorongan. Interaksi itu mengalami efek luar biasa. Tahap-tahap interaksi membentuk jembatan bintang-bintang mengalir di antara dua galaksi. Jalur-jalur bintang inilah yang terbentuk di sekitar Bima Sakti. Jalur bintang juga terbentuk akibat interaksi Milky Way dengan Sagitarius Kerdil (Sagittarius Dwarf). Bahkan aliran bintang Sagittarius Kerdil merupakan aliran yang paling keren, karena melibatkan 100 juta bintang. Interaksi Galaksi Sagittarius Kerdil ditemukan secara tidak sengaja oleh Rodrigo Ibata, Mike Irwin, dan Gerard Gilmore pada 1994. Dia disebut dengan SagDEG, kependekan dan Sagitarius Dwarf Elliptical Galaxy (Galaksi Elips Sagittarius Kerdil). Lokasinya 75.000 tahun cahaya dari matahari dan 50.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Hingga sekarang, dia diketahui sebagai galaksi terdekat dengan Bima Sakti. Dia dapat bertahan hingga beberapa orbit di sekitar Bima Sakti. Sagitarius sebenarnya hanya salah satu dari 15 hingga 20 galaksi mini yang mengorbit Bima Sakti. Juga terjadi perjumpaan Milky Way dengan Awan Magellan Besar (Large Magellan Clouds-LMC). Telah lama para astronom berpikir bahwa LMC adalah galaksi terdekat dengan Bima Sakti.
Hasil studi tentang LMC menunjukkan, dia berinteraksi dengan Bima Sakti. Diduga, LMC muda mirip gugus bola berukuran raksasa. Dia memipih membentuk piring akibat interaksi dengan Milky Way. Pasang surut membuat gugus bola itu seperti ditempa menjadi cakram, diikuti sebentuk bola lingkaran di sekitar cakram. Cakram dan bola lingkaran itu berinteraksi, memanggang cakram. Daerah gas yang dipanaskan mengelupas akibat pasang surut. Bintang-bintang di daerah cakram mengelupas akibat pasang surut dan menjulur membentang di angkasa. Bima Sakti "memakan" gas dan materi dari LMC melalui interaksi pasang surut. Sagitarius Kerdil, Awan Magellan Besar, dan satelit galaksi lainnya memberi kontribusi untuk membangun galaksi kita. Pada dekade yang akan datang, temuan aliran bintang dari Galaksi Sagitarius Kerdil boleh jadi tidak berarti. Tapi Bima Sakti tumbuh dari penggabungan dan bertambah dari proses itu. Asimilasi galaksi-galaksi akan melahirkan bintang baru, gas, dan materi gelap, yang akan memicu terbentuknya formasi bintang-bintang. Dan imigran yang dibekap galaksi kita merupakan getaran "dawai" yang memicunya. Mengaduk Susu Dewi Juno Cakram Bima Sakti diketahui menebal pada pusatnya. Dari pengamatan menunjukkan daerah kabut susu membentuk gelang yang mengelilingi pusat galaksi. Orang Eropa kuno menyebutnya "Jalur Susu", Milky Way. Mereka percaya, lajur putih itu adalah air susu Dewi Juno (Hera, istri Zeus) yang tumpah ke angkasa. Untuk memahami bentuk asli Milky Way, diperlukan waktu panjang dan kajian pemikiran mendaham. Melibatkan banyak astronom dari berbagai generasi, yang buah karyanya saling melengkapi dan menyempurnakan. Usaha mengenal Galaksi Milky Way atau Bima Sakti juga menimbuhkan persoalan, karena manusia berada di dalamnya. Jadi, bagaimana bisa menentukan bentuk dan ukuran galaksi? Namun itu tak menciutkan nyali para astronom. Model dan ukuran Bima Sakti pertama kali dilakukan Sir Frederick William Herschel (1738-1822) pada 1760. Dia menelisik langit dengan teropong berdiameter 120 sentimeter. Dengan membandingkan kerapatan bintang di segala arah penjuru langit, dia menyimpulkan bahwa bentuk Bima Sakti seperti batu gerinda (asahan) yang tak sempurna. Dan tata matahari berada di pusat Bima Sakti. Herschel menyelesaikan penelitiannya selama 20 tahun, yang kelar pada akhir 1802. Dia berhasil menghitung 90.000 lebih bintang di 2.400 sampel area. Pada 1900-an, Jacobus Cornelius Kapteyn (1851-1922), astronom dari Observatorium Leiden, Belanda, memperbaiki model Herschel dengan menampilkan Bima Sakti berbentuk cakram. Namun tetap dengan tata matahari dianggap berada di tengahnya. Dia menyimpulkan, kerapatan bintang di semua penjuru langit serba sama. Ukuran Bima Sakti meluas menjadi berdiameter 5.000 tahun cahaya. Pemahaman tentang Bima Sakti terus berkembang. Harlow Shapley (1885-1972), astronom dari Observatorium Mount Wilson, mempelajari gugus-gugus bola bintang pada 1920. Koloni ribuan hingga ratusan ribu bintang yang tampak seperti bola itu tersebar simetris ke arah bintang Sagittarius di jalur putih Bima Sakti. Shapley menyimpulkan, gugus itu berpusat searah rasi Sagitarius. Titik pusat itu berada lebih dari 30.000 tahun cahaya dari bumi. Pengamatan bintang juga menunjukkan, makin dekat ke arah rasi Sagitarius, koloni bintang makin rapat. Bintang-bintang rapat itu berjarak kurang lebih 30.000 tahun cahaya dari matahari. Apakah Bima Sakti punya lengan spiral? Pemetaan sebaran bintang muda dan panas menunjukkan, Bima Sakti memang memiliki lengan-lengan spiral. Lengan-lengan itu antara lain lengan Sagittarius, Perseus, dan Orion, tempat matahari tinggal. Bima Sakti berbentuk seperti cakram yang kembung pada pusatnya. Pusat kembung Bima Sakti dihuni bintang-bintang tua. Dari situ menjulur lengan spiral dengan cabang-cabangnya. Jejari cakram Bima Sakti sekitar 50.000 tahun cahaya. Jika bintang-bintang itu benar merupakan tumpahan air susu Dewi Juno, maka air susu itu seperti ditampung sebuah cawan, kemudian diaduk memutar. Pusaran air susu itu menggamĂ‚¬barkan gerak bintang mengelilingi pusat galaksi. Gerak bintang teramati dari pergeseran garis spektrumnya. Sedangkan sang surya sendiri mengelilingi pusat galaksi searah jarum jam, dengan orbit hampir mendekati lingkaran. Matahari berlari 250 kilometer per detik, sekali putaran makan waktu 230 juta tahun. Milky Way diprediksi memiliki massa 2 trilyun (2 x 1.012) kali matahari, terbagi menjadi 100 hingga 300 milyar bintang. Matahari, sebagai salah satu bintang, mengavling daerah di sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Jadi, tata surya sama sekali bukan pusat galaksi. Bima Sakti tidak sendirian mendiami alam semesta. Masih banyak sistem serupa yang mengisi setiap sudut langit. Ribuan bahkan jutaan rumpun bintang atau pulau bintang di alam semesta telah dipergoki teleskop bikinan manusia. Misalnya, teleskop raksasa di Mount Palomar, California, Amerika Serikat, mampu melihat sedikitnya semilyar galaksi di sekitar tata surya. Maka, Simon Driver tidak salah mengira bahwa dengan teleskop yang lebih canggih, jumlah bintang bakal bertambah terus. Demikian pula jumlah galaksi yang bisa diamati.
(GATRA, 14 November 2007/ humasristek)
Hasil studi tentang LMC menunjukkan, dia berinteraksi dengan Bima Sakti. Diduga, LMC muda mirip gugus bola berukuran raksasa. Dia memipih membentuk piring akibat interaksi dengan Milky Way. Pasang surut membuat gugus bola itu seperti ditempa menjadi cakram, diikuti sebentuk bola lingkaran di sekitar cakram. Cakram dan bola lingkaran itu berinteraksi, memanggang cakram. Daerah gas yang dipanaskan mengelupas akibat pasang surut. Bintang-bintang di daerah cakram mengelupas akibat pasang surut dan menjulur membentang di angkasa. Bima Sakti "memakan" gas dan materi dari LMC melalui interaksi pasang surut. Sagitarius Kerdil, Awan Magellan Besar, dan satelit galaksi lainnya memberi kontribusi untuk membangun galaksi kita. Pada dekade yang akan datang, temuan aliran bintang dari Galaksi Sagitarius Kerdil boleh jadi tidak berarti. Tapi Bima Sakti tumbuh dari penggabungan dan bertambah dari proses itu. Asimilasi galaksi-galaksi akan melahirkan bintang baru, gas, dan materi gelap, yang akan memicu terbentuknya formasi bintang-bintang. Dan imigran yang dibekap galaksi kita merupakan getaran "dawai" yang memicunya. Mengaduk Susu Dewi Juno Cakram Bima Sakti diketahui menebal pada pusatnya. Dari pengamatan menunjukkan daerah kabut susu membentuk gelang yang mengelilingi pusat galaksi. Orang Eropa kuno menyebutnya "Jalur Susu", Milky Way. Mereka percaya, lajur putih itu adalah air susu Dewi Juno (Hera, istri Zeus) yang tumpah ke angkasa. Untuk memahami bentuk asli Milky Way, diperlukan waktu panjang dan kajian pemikiran mendaham. Melibatkan banyak astronom dari berbagai generasi, yang buah karyanya saling melengkapi dan menyempurnakan. Usaha mengenal Galaksi Milky Way atau Bima Sakti juga menimbuhkan persoalan, karena manusia berada di dalamnya. Jadi, bagaimana bisa menentukan bentuk dan ukuran galaksi? Namun itu tak menciutkan nyali para astronom. Model dan ukuran Bima Sakti pertama kali dilakukan Sir Frederick William Herschel (1738-1822) pada 1760. Dia menelisik langit dengan teropong berdiameter 120 sentimeter. Dengan membandingkan kerapatan bintang di segala arah penjuru langit, dia menyimpulkan bahwa bentuk Bima Sakti seperti batu gerinda (asahan) yang tak sempurna. Dan tata matahari berada di pusat Bima Sakti. Herschel menyelesaikan penelitiannya selama 20 tahun, yang kelar pada akhir 1802. Dia berhasil menghitung 90.000 lebih bintang di 2.400 sampel area. Pada 1900-an, Jacobus Cornelius Kapteyn (1851-1922), astronom dari Observatorium Leiden, Belanda, memperbaiki model Herschel dengan menampilkan Bima Sakti berbentuk cakram. Namun tetap dengan tata matahari dianggap berada di tengahnya. Dia menyimpulkan, kerapatan bintang di semua penjuru langit serba sama. Ukuran Bima Sakti meluas menjadi berdiameter 5.000 tahun cahaya. Pemahaman tentang Bima Sakti terus berkembang. Harlow Shapley (1885-1972), astronom dari Observatorium Mount Wilson, mempelajari gugus-gugus bola bintang pada 1920. Koloni ribuan hingga ratusan ribu bintang yang tampak seperti bola itu tersebar simetris ke arah bintang Sagittarius di jalur putih Bima Sakti. Shapley menyimpulkan, gugus itu berpusat searah rasi Sagitarius. Titik pusat itu berada lebih dari 30.000 tahun cahaya dari bumi. Pengamatan bintang juga menunjukkan, makin dekat ke arah rasi Sagitarius, koloni bintang makin rapat. Bintang-bintang rapat itu berjarak kurang lebih 30.000 tahun cahaya dari matahari. Apakah Bima Sakti punya lengan spiral? Pemetaan sebaran bintang muda dan panas menunjukkan, Bima Sakti memang memiliki lengan-lengan spiral. Lengan-lengan itu antara lain lengan Sagittarius, Perseus, dan Orion, tempat matahari tinggal. Bima Sakti berbentuk seperti cakram yang kembung pada pusatnya. Pusat kembung Bima Sakti dihuni bintang-bintang tua. Dari situ menjulur lengan spiral dengan cabang-cabangnya. Jejari cakram Bima Sakti sekitar 50.000 tahun cahaya. Jika bintang-bintang itu benar merupakan tumpahan air susu Dewi Juno, maka air susu itu seperti ditampung sebuah cawan, kemudian diaduk memutar. Pusaran air susu itu menggamĂ‚¬barkan gerak bintang mengelilingi pusat galaksi. Gerak bintang teramati dari pergeseran garis spektrumnya. Sedangkan sang surya sendiri mengelilingi pusat galaksi searah jarum jam, dengan orbit hampir mendekati lingkaran. Matahari berlari 250 kilometer per detik, sekali putaran makan waktu 230 juta tahun. Milky Way diprediksi memiliki massa 2 trilyun (2 x 1.012) kali matahari, terbagi menjadi 100 hingga 300 milyar bintang. Matahari, sebagai salah satu bintang, mengavling daerah di sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Jadi, tata surya sama sekali bukan pusat galaksi. Bima Sakti tidak sendirian mendiami alam semesta. Masih banyak sistem serupa yang mengisi setiap sudut langit. Ribuan bahkan jutaan rumpun bintang atau pulau bintang di alam semesta telah dipergoki teleskop bikinan manusia. Misalnya, teleskop raksasa di Mount Palomar, California, Amerika Serikat, mampu melihat sedikitnya semilyar galaksi di sekitar tata surya. Maka, Simon Driver tidak salah mengira bahwa dengan teleskop yang lebih canggih, jumlah bintang bakal bertambah terus. Demikian pula jumlah galaksi yang bisa diamati.
(GATRA, 14 November 2007/ humasristek)
Langganan:
Postingan (Atom)